Wednesday, 8 March 2017

Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan (Kingdom Animalia)

Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan (Kingdom Animalia)
Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan (Kingdom Animalia)Pada keluarga hewan atau sering disebut juga Kingdom Animalia, terdapat banyak sekali struktur dan jaringan-jaringan penyusun organ-organ pada hewan. Masing-masing jaringan ini  memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Kali ini kita akan membahas sedikit mengenai struktur dan apa saja fungsi jaringan pada hewan. Jaringan penyusun pada tubuh hewan ada empat macam, yaitu:

Jaringan Epitelium;merupakan sebuah jaringan yang melapisi permukaan dari tubuh dan dapat membatasi rongga tubuh.

Jaringan Ikat;merupakan jaringan yang mengikat dan menyokong bagian-bagian tubuh.

Jaringan Otot;merupakan jaringan yang menggerakkan bagian-bagian tubuh.

Jaringan Saraf;merupakan jaringan yang menanggapi rangsang dan meneruskan rangsang(impuls) dari bagian tubuh yang satu kebagian tubuh yang lain.

1. Jaringan Epitelium - adalahsebuah  jaringan pembatas dan pelapis yang dapat menyelubungi adan melapisi permukaan organ,rongga, dan saluran baik diluar maupun didalam tubuh. 
Jaringan yang melapisi jaringan luar disebut epidermis, jaringan yang membatasi organ dalam disebut endotelium, jaringan yang membatasi rongga disebut mesotelium.

Berikut ini Ciri-ciri di dalam jaringan epitelium:
  1. Sel-selnya tersebut tersusun rapat sehingga hampir tidak mungkin ada ruang untuk antarsel
  2. Jaringan epitelium ini tidak mengandung suatu pembuluh darah tetapi biasanya mengandung pada ujung saraf tertentu.
  3. Jaringan epitelium memiliki suatu kemampuan  dalam regenerasi cukup tinggi.
Klasifikasi Epitelium - epitelium diklasifikasi berdasarkan dari bentuk dan jumlah lapisannya tersebut. Berdasarkan lapisannya, epitelium dibedakan menjadi epitelium selapis dan epitelium berlapis.


Epitelium Selapis;tersusun dari selapis sel yang sama. Epitelium selapis ini terdiri dari          epitelium pipih dan selapis,kubus selapis,batang selapis,dan batang berlapis semu.

Epitelium pipih selapis - terdiri dari selapis sel berbentuk pipih. Epitelium tipe ini tipis         dan bersifat permeabel (dapat tembus) untuk dilalui molekul atau ion terlarut secara             difusi. 

Epitelium kubus selapis - terdiri dari selapis sel berbentuk kubus. Epitelium kubus             selapis terdapat pada saluran kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan saluran pada ginjal.

Epitelium batang selapis - terdiri dari selapis sel yang berbentuk memanjang. Epitelium ini berfungsi untuk gerakan aktif molekul, seperti absorpsi,sekresi, dan transpor ion.                 Epitelium batang selapis melapisi saluran pencernaan mulai dari lambung sampai anus.

Epitelium batang berselapis semu - tinggi epitelium jenis ini bervariasi. Semua sel melekat pada membran dasar, tetapi hanya sel yang tinggi mencapai permukaan apikal epitelium.

Epitelium Berlapis - tersusun dari dua atau lebih lapisan sel. Sel-sel tersebut beregenarasi dilapisan bawah, artinya sel bagian bawah membelah dan terdorong ke atas untuk menggantikan sel dibagian atasnya yang lebih tua. Ada berbagai epitelium berlapis , yaitu sebagai berikut
  1. Epitelium pipih berlapis - terdiri atas lapisan sel dan sel yang ada dipermukaannya merupakan berbentuk pipih. Sel-sel dilapisan yang lebih dalam berbentuk kubus atau batang.
  2. Epitelium Kubus  Batang berlapis - Epitelium kubus  batang berlapis jarang terdapat ditubuh. Epitelium ini hanya ada disaluran besar dari beberapa kelenjar.
  3. Epitelium transisional - merupakan jaringan epitel berlapis yang bentuk sel-selnya dapat berubah-ubah.
  4. Epitelium kelenjar - adalah epitelium yang terdapat pada kelenjar. Ada dua jenis kelenjar, yaitu kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin.


2. Jaringan Ikat - berkembang mulai dari mesenkim. Mesenkim ini berasal dari mesoderm, yaitu sebuah lapisan tengah dari embrio . Jaringan ikat ini  sering disebut juga dengan jaringan penyokong atau sering disebut juga dengan penyambung. Letak sel-sel jaringan ikat tidak berimpitan rapat, tetapi tersebar.
Ciri khusus dari jaringan ikat ialah memiliki komponen interseluler yang disebut matrik.
Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya, serat pada matrik dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:


- Serat Kolagen, berupa berkas beraneka ragam yang berwarna putih.
- Serat Elastin, berwarna kuning dan lebih tipis daripada serat kolagen
- Serat Retikuler, hampir sama dengan serat kolagen, akan tetapi berukuran lebih kecil.

A. Sel-sel Jaringan Ikat - ada beberapa jenis sel yang tertanam didalam matriks dan memliki bebagai fungsi, diantranya :


1. Fibroblas - berfungsi mensekresikan protein
2. Makrofag - berbentuk tidak teratur dan khusus terdapat didekat pembuluh darah.
3. Sel Tiang - berfungsi menghasilkan suatu substansi heparin dan substansi histamin. Heparin berfungsi mencegah pembekuan darah, sedangkan Histamin berfungsi meningkatkan permeabilitas kapiler darah.
4. Sel Lemak - ialah sel yang khusus untuk menyimpan lemak
5. Sel darah putih - berfungsi melawan fatogen yang berupa bakteri, virus, atau protozoa.


B. Jaringan Ikat Longgar - Jaringan Ikat Longgar memiliki banyak substansi dasar. Fungsi jaringan ikat longgar yaitu:
  1. Memberi bentuk organ dalam 
  2. Menyokong,mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan lain
C. Jaringan Ikat Padat - Jaringan ikat padat dicirikan dengan susunan serat-seratnya yang padat. Jaringan ikat padat terbagi menjadi dua jenis yaitu:
  1. Jaringan Ikat padat tak teratur 
  2. Jaringan Ikat padat teratur
D. Tulang Rawan (Kartilago) - ialah hasil dari spesialisasi jaringan ikat berserat dengan suatu matriks elastis. Matriks tulang rawan merupakan campuran protein dengan campuran polisakarida yangjuga  disebut dengan kondrin. Oleh karena itu, sel tulang rawan disebut kondrosit. Ada tiga jenis tulang rawan, yaitu:


Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan (Kingdom Animalia)




  1. Tulang rawan hialin - ialah bentuk tulang rawan yang paling banyak terdapat dibandingkan dengan bentuk yang lainnya. Matriks biasanya  memiliki serat kolagen yang tersebar didalam bentuk anyaman halus dan rapat.
  2. Tulang rawan elastik - susunan perikondrium ,matriks,sel, dan lakuna pada tulang rawan elastik sama dengan susunan pada tulang hialin. Akan tetapi, serat kolagen tulang rawan elastik tidak tersebar dan nyata seperti tulang rawan hialin.
  3. Tulang rawan fibrosa - matriks tulang rawan fibrosa ini mengandung serabut berupa kolagen kasar dan tidak teratur. Terletak diperlekatan ligamen, sambungan tulang belakang dan simfisis pubis.
  4. Tulang (osteon) - merupakan suatu jaringan ikat yang dapat  mengandung mineral. Sel tulang disebut osteosit. Osteosit terletak didalam lakuna.


3. Jaringan Otot - sel otot biasa disebut juga dengan serat-serat otot. Serat-serat otot  ini mengandung filamen (benang) aktin dan juga miosin yang merupakan sebuah protein kontraktil sehingga dapat memungkinkan otot menjadi memendek dan memanjang. Otot berfungsi sebagai alat gerak aktif.
Didalam tubuh ada tiga jenis otot yaitu:
a. Otot Polos - otot polos terdiri dari sel-sel berbentuk seperti gelendong yang panjangnya berkisar antara  30-200 milimikron. Otot polos memiliki satu inti yang terletak dibagian tengah sel.


b. Otot Lurik - terdiri atas sebuah  sel yang bentuknya berupa silinder yang panjang dan tidak bercabang. Panjang sel bervariasi antar 3-4 cm. Otot lurik memiliki banyak inti yang terletak dibagian inti sel.


c. Otot Jantung - struktur otot jantung menyerupai otot yang disebut otot lurik. Perbedaannya ialah terletak pada percabangan dan intinya. Sel-sel otot jantung membentuk rantai dan bercabang dua atau lebih membentuk sintisium

4. Jaringan Saraf - jaringan saraf terdiri atas sel-sel saraf yang mempunyai ciri khusus, yaitu punya  penjuluran sitoplasma yang sangat panjang. Sel saraf terletak menyebar diseluruh tubuh. Sel saraf yang terdapat didalam sistem saraf pusat , selain disusun dengan neuron, juga disusun oleh selyang disebut  neuroglia.

Struktur sel saraf (neuron) - sitoplasma neuron mengandung ribosomm, badan golgi, dan juga retikulum endoplasma, dan mitokondria. Neuron mendapatkan suplai makanan dari sel neuroglia yang menyelubunginya. Neuron tersusun atas badan sel, dendrit, dan akson.
Badan sel mengandung inti sel. Setiap ransangan akan dibawa ke badan sel oleh dendrit. Dendrit ialah kumpulan serabut sitoplasma yang mempunyai fungsi membawa ransangan kebadan sel. Akson merupakan serabut sitoplasma tunggal yang mempunyai fungsi membawa ransangan meninggalkan badan sel.


Jenis Sel saraf - neuron digolongkan berdasarkan cara neuron memindahkan rangsangan dan juga posisi yang ditempati oleh neuron tersebut. Berdasarkan kedua hal tersebut, ada tiga jenis neuron, yaitu:

  1. Neuron Sensori (neuron aferen) - neuron sensori menyampaikan rangsangan dari organ penerima rangsang (reseptor) kepada sistem saraf pusat (otak dan sumsung tulang belakang).
  2. Neuron Intermediet (interneuron) - neuron intermedit membentuk mata rantai dan terdapat didalam sistme saraf pusat. Neuron ini di rangsang oleh impuls dari sensori atau dari neuron intermediet lain.
  3. Neuron motor (neuron eferen) - berfungsi mengirimkan impuls dari sistem saraf pusat keotot dan kelenjar yang akan melakukan respons tubuh. 
Begitu lah sedikit artikel mengenai Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk teman-teman semua.


EmoticonEmoticon